Dalam penantian ini aqu merasa begitu kesepian, ingin rasanya segera
mempunyai momongan. tapi apakan daya, hal itu belum dikabulkan oleh Nya.
Rasa cemas qu rasakan, karna taqut jika sampai akhir hidupku aqu tidak
bisa melahirkan seorang bayipun. semua heran mengapa aqu tak kunjung
hamil padahal usia pernikahan kami sudah hampir 9 bulan. jika di tanya,
apakah aku sedih? sungguh jelas aqu sedih... lebih sedih lagi dari pada
ketika aqu mengetahui bahwa di rahimqu terdapat mioma. rasa takut mioma
menjadi penghalang aqu mendapatkan keturunan kini menjadi nyata.
teman-temanqu kini sudah punya anak sedangkan aqu belum. ketika melihat
anak kecil, hatiku terasa pilu, mengapa aqu tidak bisa melahirkan
seorang anak seperti itu. ketika melihat suami menimang anak orang lain,
aqu merasa bersalah, karna tidak bisa menghadiahkan seorang anak
padanya, aqu sedih sekali. tak hanya satu dua orang yang mengira aqu
sudah hamil tapi itu semua tidaklah benar adanya.
kini kurasakan rutinitas di dunia kerja, walaupun gajinya tidaklah
banyak, tapi aku bersyukur karena bisa menghasilkan uang, dan melatih
kemampuan aqu dalam berbicara dan mengasah ilmuqu....
kini hanya harapan yang besar ku adukan pada pemilik hati ini, pemilik
jiwa ini, pemilik hidup dan matiku agar dia selalu memberikan hal yang
terbaik untukku, dan aqu segera mendapatkan momongan. alllah humma
amin....