Selamat Datang di blog sederhana ini, moga bisa menjadi inspirasi, walau tidak sempurna akan tetapi ku akan berusaha menyempurnakanya

Jumat, 01 Juni 2012

Operasi Miomektomi

Senin 7 Mei 2012 aku konsultasi rahim pada dokter kandungan, tampa di duga ia menyarankan aku untuk operasi pengangkatan rahim. sedih tak terbendung di hati dan mataku, aku menangis sejadi-jadinya karna mendengar rahimku mau diangkat. aqu segera menelpon ibu ku dan mengatakan hal itu, ia menyarankan melakukan yang terbaik untukku, jika memang operasi adalah pilihan terakhir maka dia menyanggupi. masalah biaya operasi, ibuku menyanggupinya. rasa sedikit tenang dalam diri ini karna masalah biaya operasi akan di tanggung orang tuaku. walau positif mau operasi aku tetap sedih karena rahimku akan diangkat. usaha alternatifpun kami usahakan, mulai dari dokter alternatif maupun obat-obatan alternatif. semua informasi tentang   operasi dan obat-obatan kami dapatkan. hingga bulatlah keinginan kami untuk konsultasi pada dokter yang di sarankan oleh keluarga dekat kami untuk mendatangi dokter yang lain. dan kamipun mendatanginya, disanalah terdapat alternatif yang sesuai harapan ku yaitu operasi mioktomi, operasi pengangkatan tumor rahim tanpa mengangkat rahimnya.. terasa lega di hatiqu, serasa diri ini hidup kembali. akhirnya operasipun di jadwalkan pada tanggal 18 mei 2012. dalam penantin menunggu operasi, tiba-tiba aqu kedatangan jadwal haid, dag-dig dug hatiku menunggu jadwa opersi yang semakin jauh. setelah jadwal di tangguhkan ternyata aku haid cuma dua hari saja, setelah itu sudah bersih, dan kamipun segera ingin menjadwalkan kembali rencana operasi, ketika di perjalanan suamiku mendadak sakit, akhirnya kami membatalkan rencana menemui dokter. aku dan suami pergi di keesokan harinya, ketika menunggu antrian menemui dokter, suami sakit lagi, kamipun pulang, dikeesokan harinya aku pergi sendiri tanpa ditemani suami dan akhirnya aku bertemu dan menentukan jadwal operasi dengannya. terpilihlah 26 mei 2012 jam 10.00 hari  sabtu akupun di operasi.
Mioma uteri yang berhasil dokter akkat dari rahimku.
beratnya lebih dari 1kg
saat-saat mau operasi aku senantiasa mempersiapkan diri untuk itu, aku di masukkan ke dalam ruang bersalin untuk di persiapkan, mulai dari tensi darah, pencukuran seluruh rambut dan bulu di sekitar perut dan kemaluan, pemasangan infus, pemasangan saluran kencing. saat masuk ruang ini aku sudah mulai gerah dengan alat-alat yang di pasang di tubuhku. jam 09.45 aku di bawa ke ruang ICU dan di istirahatkan di sana beberapa saat. aku mengira akan di operasi di sutu tapi aku tidak melihat perlengkapan operasi melainkan hanya beberapa kasur dan tabung oksigen. sekitar 10 menit aku terbaring di ICU tiba-tiba aku di tarik oleh seorang perawat, aku di bawanya keruang operasi, aku merasa waktu operasiku akan segera tiba. di ruang operasi ku lihat beberapa alat yang akan digunakan dokter untuk pembedahan, mulai dari kasur utuk operasi pasien, lampu operasi, kompoter dan beberapa orang dokter dan perawat ku perkirakan sekitar delapan orang. pertamasekali aku di tensi, kemudian aku di suruh duduk dan memeluk bantal sambil badan agak di condongkan ke depan. saat itu, aku di suntik lewat tulang belakang sebanyak dua buah, suntikan inilah yg paling sakit ku rasakan. setelah itu aku di baringkan dan baju operasikupun di buka dan ditutupkan di depan dadaku, sehingga aku tidak melihat sedikitkun bagian badanku ke bawah. setelah penyuntikan itu aku di tanya, bahwa apakah aku merasakan kesemutan, kemudian dia menyuruh aku mengagkat kaki kiri dan kaki kananku, tak kusangka kakiku sudah tidak bisa digerakkan lagi, dari perut hingga ujung kakiku seakan tidak merasakan apa-apa lagi, aku sudah tidak merasakan sentuhan tangan para perawat dan para dokter. sebelum di operasi aku khawatir, kenapa aku masih sadar, padahal hatiku sudah takut seandainya aku di operasi dalam keadaan sadar. seorang perawatpun mendatangiku dan menjepitkan sesuatu di tanganku dan memasangkan oksigen dihidungku sambil berkata, kita pasang oksigennya agar mudah bernapas, akupun segera menghirup oksigennya dan aku merasakan nyaman menggunakannya, kupejamkan mata sambil berdoa dan berzikir tanpa henti dan beberapa menit setelah itu  aku sudah tidak sadarkan diri lagi. sesadarku aku merasakan sakit yg sangat dan akupun menjerit dan bertakbir aaaaahhh alllahhuakbar sakit, teriakku dokterpun menenangkan untuk tidak tegang dan rileks, aku pun rilesk dan kembali tidak sadarkan diri, sesadarku aku melihat perawat mematikan lampu operasi, dan akupun bertanya apakah sudah selesai, mereka mengatakan iya. kulihat jam sudah menunjukkan pukul 12.20. ternyata aku dioperasi selama 2 jam padahal perasaanku aku tertidur hanya 5 menit. stlh itu akupun tertidur lagi sambil sedikit telingaku mendengar suara perawat membawaku keruang perawatan... di ruang perawatan aku tertidur lagi dan kemudian di bangunkan adikku dan ia meminta izin pulang padaku. aku menyetujuinya. sejak itu kepalaku pusing sekali, mungkin karena obat bius yang masih tertinggal dalam tubuhku, sore hari pusing itu hilang, dan aku merasa sedikit ringan di kepalaku, setelah sadar dari operasi aku merasakan nyeri yang sangat hebat, dan kaki yg masih belum bisa di gerakkan. akhirnya perawat memberikan obat penahan sakit dr anusku... setelah itu, sakit nyeri sedikit-sedikit berkurang dan sering kambuh kembali, aku senantiasa berteriak kesakitan. malam pertama setelah operasi aku tak bisa tidur menahan sakit setalah operasi, suami dan ibuku juga gak bisa tidur. aku menunggu menit demi menit agar hari segera siang, pagi hari sekitar jam 09.00 nyeri yang kuatpun segera hilang, hanya ada rasa nyeri sedikit yang masih bisa ku tahan. aku merasakan sedikit lega. di hari pertama aku dilarang bergerak sama sekali, tapi di hari kedua aku di suruh belajar sesekali  miring kekiri dan kekanan dan duduk. badan ku terasa sakit sekali ketika di suruh bergerak, walau sakit kupaksakan untuk belajar bergerak. hari kedua aku hanya bisa miring kiri dan kanan. hari ke tiga aku belajar duduk dan berjalan, tapi selalu gagal karna setiap kali mencoba belajar duduk dan berjalan kepalaku terasa sangat pusing. hingga hari keempat ku paksakan diriku untuk belajar berjalan, karna kata perawat, kalo gak di latih ntar sembuhnya lama. akupun bisa berjalan dan dokter membolehkan aku pulang pada sore hari pada hari ke empat. ahri keempat aku pulang, walau sebenarnya kepalaku pusing karna latihan berjalan dan latihan duduk. aku dan suami di jemput teman kantor suamiku dengan mobil pribadinya. dan sktr jam 05.oo sore aku pun  tiba di rumah. rasanya aku sudah melewati 70% usahaku.. kini tinggal menunggu kesembuhanku... Apa yang aku ceritakan disini baru sedikit dari sekian banyak cerita-cerita yg bisa di tulis di sini, sprt bagaimana sholatku, bagaimana temanku, bagaimana keuanganku, keluargaku dan lainnya. insyaallah akun ku ceritakan dilain kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar